Rabu, 21 November 2012

PENGENDALIAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI



ANCAMAN-ANCAMAN ATAS SIA
·          
S Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik seperti :
o   Kebakaran atau panas yang berlebihan
o   Banjir, gempa bumi
o   Badai angin, dan perang
·         Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti :
o   Kegagalan hardware
o   Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan fluktuasi listrik.
o   Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.
·         Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :
o   Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia
o   Kesalahan tidak disengaja karen teledor
o   Kehilangan atau salah meletakkan
o   Kesalahan logika
o   Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan
·         Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :
o   sabotase
o   Penipuan komputer
o   Penggelapan 

MENGAPA ANCAMAN-ANCAMAN SIA MENINGKAT?

         Peningkatan jumlah sistem klien/server memiliki arti bahwa informasi tersedia bagi para pekerja yang tidak baik.
         Oleh karena LAN dan sistem klien/server mendistribusikan data ke banyak pemakai, mereka lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer utama yang terpusat.
         WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke sistem dan data mereka satu sama lain, yang menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan.



TINJAUAN MENYELURUH KONSEP-KONSEP PENGENDALIAN

 Apakah definisi dari pengendalian internal itu ?
            Pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
         Apakah pengendalian manajemen itu ?
         Pengendalian manajemen encompasses the following three features:
1        It is an integral part of management responsibilities.
2        It is designed to reduce errors, irregularities, and achieve organizational goals.
3        It is personnel-oriented and seeks to help employees attain company goals.

KLASIFIKASI PENGENDALIAN INTERNAL

         Prosedur-prosedur pengendalian khusus yang digunakan dalam sistem pengendalian internal dan pengendalian manajemen mungkin dikelompokkan  menggunakan empat kelompok pengendalian internal berikut ini:
1        Pengendalian untuk Pencegahan, Pengendalian untuk Pemeriksaan, dan Pengendalian Korektif 
2        Pengendalian umum dan Pengendalian aplikasi
3        Pengendalian Administrasi dan Pengendalian Akuntansi
4        Pengendalian Input, proses, dan output 

LINGKUNGAN PENGENDALIAN

     Komponen pertama dari model pengendalian internal COSO adalah : lingkungan pengendalian.
         Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini :
1        Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
2        Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
3        Struktur organisasional
4        Badan audit dewan komisaris
5        Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
6        Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
7        Pengaruh-pengaruh eksternal 

AKTIVITAS PENGENDALIAN

         Komponen kedua dari model pengendalian internal COSO adalah kegiatan-kegiatan pengendalian.
         Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini :
1        Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
2        Pemisahan tugas
3        Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
4        Penjagaan aset dan catatan yang memadai
5        Pemeriksaan independen atas kinerja
OTORISASI TRANSAKSI DAN KEGIATAN YANG MEMADAI
         Authorization is the empowerment management gives employees to perform activities and make decisions.
         Digital signature or fingerprint is a means of signing a document with a piece of data that cannot be forged.
         Specific authorization is the granting of authorization by management for certain activities or transactions.
PEMISAHAN TUGAS
         Pengendalian internal yang baik mensyaratkan bahwa tidak ada pegawai yang diberi tanggung jawab terlalu banyak.
         Seorang pegawai seharusnya tidak berada dalam posisi untuk melakukan penipuan dan menyembunyikan penipuan atau kesalaha yang tidak disengaja.
         Apabila dua dari ketiga fungsi tersebut merupakan tanggung jawab satu orang maka akan muncul masalah.
         Pemisahan tugas mencegah pegawai dari memalsukan catatan in order to conceal theft of assets entrusted to them.
         Prevent authorization of a fictitious or inaccurate transaction as a means of concealing asset thefts.
Pemisahan tugas mencegah pegawai memalsukan catatan untuk menutupi transaksi yang tidak diotorisasi secara layak. Segregation of duties prevents an employee from falsifying records to cover up an inaccurate or false transaction that was inappropriately authorized.
DESAIN DAN PENGGUNAAN DOKUMEN SERTA CATATAN YANG MEMADAI
         Desain dan penggunaan catatan yang memadai membantu untuk memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap atas seluruh data transaksi yang berkaitan.
         Dokumen-dokumen yang mengawali sebuah transaksi harus memiliki ruang untuk otorisasi.
         Prosedur-prosedur berikut ini menjaga aset pencurian, penggunaan tanpa otorisasi, dan vandalisme:
o   Mensupervisi dan memisahkan tugas secara efektif
o   Memelihara catatan aset, termasuk informasi, secara akurat
o   Membatasi akses secara fisik ke aset
o   Melindungi catatan dan dokumen
PENJAGAAN ASET DAN PENCATATAN YANG MEMADAI
         Apakah yang dapat digunakan untuk mengamankan aset?
1        Mesin kas
2        Lemari besi,  kotak uang
3        Kotak pengaman simpanan
4        Area penyimpanan tahan api
5        Mengendalikan lingkungan
6        Pembatasan akses ke ruang komputer, file komputer, dan informasi
PEMERIKSAAN INDEPENDEN ATAS KINERJA
Pemeriksaan internal untuk memastikan bahwa seluruh transaksi diproses secara akurat adalah elemen pengendalian lainnya yang penting.
         Berbagai jenis pemeriksaan independen adalah:
1        Rekonsiliasi dua rangkaian catatan yang dipelihara secara terpisah
2        Perbandingan jumlah aktual dengan yang dicatat
3        Pembukuan berpasangan
4        Jumlah total batch
         Terdapat lima jumlah total batch yang dipergunakan dalam sistem komputer, yaitu :
1        Jumlah total keuangan.
2        Jumlah total lain-lain adalah jumlah field yang biasanya tidak ditambahkan.
3        Jumlah catatan adalah jumlah dokumen yang diproses.
4        Jumlah baris adalah jumlah baris data yang dimasukkan.
5        Uji kesesuaian baris dan kolom. Banyak lembar kerja yang memiliki jumlah total baris dan kolom. Uji ini akan membandingkan jumlah total  dari setiap jumlah dalam baris, dengan jumlah total dari setiap jumlah dalam kolom, untuk memeriksa apakah jumlah mereka sama.
PENILAIAN RESIKO
         Komponen ketiga dari model pengendalian internal COSO adalah Penilaian resiko.
         Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini :
1        strategis — melakukan hal yang salah
2        Operasional ── melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah
3        Keuangan — adanya kerugian sumber daya keuangan, pemborosan, pencurian atau pembuatan kewajiban yang tidak tepat
4        informasi — menerima informasi yang salah atau tidak relevan, sistem yang tidak andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan
         Perusahaan yang menerapkan sistem EDI harus mengidentifikasi ancaman-ancaman yang akan dihadapi oleh sistem tersebut, taitu :
1        Pemilihan teknologi yang tidak sesuai
2        Akses sistem yang tidak diotorisasi
3        Penyadapan transmisi data
4        Hilangnya integritas data
5        Transaksi yang tidak lengkap
6        Kegagalan sistem
7        Sistem yang tidak kompatibel
Beberapa ancaman menunjukkan resiko yang lebih besar karena probabilitas kemunculannya lebih besar, misalnya :
         Perusahaan lebih mungkin menjadi korban penipuan komputer daripada serangan teroris
         Resiko dan penyingkapan harus diperhitungkan bersama-sama

Kamis, 04 Oktober 2012

STRATEGI DASAR BISNIS PERUSAHAAN RETAIL & PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PERUSAHAAN RETAIL TERSEBUT.


Saat ini usaha bisnis bisnis retail atau usaha retail merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek yang baik dan terus berkembang. Maka dari itu banyak perusahaan konsultan, jasa konsultan, konsultan bisnis dan konsultan usaha retail untuk mambantu para pebisnis retail. Pengelolaan bisnis usaha, bisnis retail atau usaha retail membutuhkan kesiapan pengelola dalam semua sisi manajemen. Kelemahan dalam satu sisi manajemen ritel akan membuat peritel mengalami kendala dalam mengelola dan memacu industri usaha bisnis ritel bekerja dengan baik dan cepat.
Apa itu perusahaan Retail?, ada baiknya kita ketahui pengertian retail itu sendiri. Retail adalah bagian akhir dari proses panjang sebuah pemasaran. Dalam artinya, proses penjualan suatu produk yang ditujukan langsung untuk kebutuhan consumer akhir.
Perusahaan Retail adalah, perusahaan yang mengincar konsumen atau pembeli akhir. Dengan begitu, persebarannya pun tidak akan berpusat pada satu titik keramaian, tetapi menyebar ke hamper seluruh pelosok suatu daerah.
Manajemen strategi ritel mencakup : 1.) target market peritel. 2.) strategi peritel untuk memuaskan atau mencukupi kebutuhan pasar. 3.)dasar peritel untuk menciptakan competitive advantage. Target market adalah sasaran dimana peritel fokus menggarap pasar sasarannya. Sedangkan format ritel adalah bagaimana peritel mampu melakukan strategi ritel mix atau strategi bauran yaitu berupa type merchandise, pelayanan yg diberikan, strategi harga, strategi promosi dan advertising, strategi lay out dan design, tipikal lokasi dan customer services). Sedangkan competitve advantage adalah keunggulan peritel atas kompetisi yang ada yang tidak dapat dilakukan oleh kompetitor dan dapat diterapkan dalam jangka waktu yang lama. Strategi competitive advantage adalah hal yang paling penting dalam strategi pemasaran ritel. Membangun competitive advantage berarti bahwa peritel sedang membangun benteng yang kuat di pasar kompetisi pasar ritel. Ketika peritel berhasil membangun competitive advantage dengan kuat dan kokoh akan sulit bagi kompetitor untuk mencontoh atau mengikuti strategi competitive advantage ini dalam merebut pasar dan pelanggan.
Ada tujuh peluang penting bagi peritel untuk membangun competitive advantage : 1. ) customer loyalty. 2.)lokasi. 3.)manajemen sumber daya manusia. 4.)sistem informasi dan distribusi. 5.) merchandise yang unik. 6.) hubungan dengan supply chain. 7.)customer service.
Secara konvensional, ada 9 syarat dalam strategi ritel :
1.      Lokasi
2.      Merchandise
3.      Values
4.      Komunikasi
5.      Pelayanan
6.      Sistem
7.      Supplyer
8.      Logistik
9.      Poeple (Orang yang menjalankan 8 syarat itu)
Meski merupakan konsep konvensional/konsep lama, namun masih banyak perusahaan yang belum menjalankannya. Padahal konsep itu harus dilaksanakan agar produk dikenal oleh masyarakat, dan distribusi berjalan dengan baik.
Belum sukses untuk menjalankan strategi ritel dan distribusi konvensional tersebut, saat ini sudah muncul konsep baru, yang datang seiring perkembangan teknologi terutama teknogi informasi. Dengan era dunia maya saat ini, maka strategi ritel dan distribusi lewat internet tidak bisa dihindari.
Kalau dulu lokasi adalah segalanya, maka dengan perkembangan teknologi lokasi tidak lagi menjadi yang paling penting. Karena dengan internet lokasi yang jauh bisa menjadi dekat.
Ritel Shop harus mengikti perkembangan teknologi, dengan mempunyai website. Website ini selain untuk menginformasikan dan mempromosikan produk, juga untuk melayani konsumen yang ingin bertransaksi secara online.


http://www.anneahira.com/perusahaan-retail.htm
http://wino.blogdetik.com/2009/05/28/strategi-pemasaran-ritel/
http://radiosmartfm.com/smart-sharing/1649-dampak-perkembangan-teknologi-informasi-terhadap-strategi-ritel-dan-distribusi.html